Firnus Gulo Perwakilan Pemuda Katolik Komcab Kab.Tangerang : Soroti Korupsi Dalam Diskusi Hari Lahir Pancasila
Jakarta, 5 Juni 2025 |wartaindonesiaterkini.com— Dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila, Pemuda Katolik menggelar diskusi terpumpun bertema “Pancasila dan Deklarasi Jakarta-Vatikan: Meneguhkan Semangat Kebangsaan dan Dialog Lintas Iman” pada Selasa malam (3/6) di Sekretariat Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini menjadi momentum reflektif untuk menegaskan kembali peran nilai-nilai Pancasila sebagai fondasi kebangsaan, sekaligus mendorong ruang dialog lintas iman demi Indonesia yang lebih adil dan toleran.
Salah satu bagian menarik dalam diskusi adalah ketika Firnus Gulo, perwakilan Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kabupaten Tangerang, mengajukan pertanyaan kritis kepada narasumber utama, RD. Aloysius Budi Purnomo, Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan KWI.
“Dalam pemikiran sempit saya, di Indonesia bukan hanya Pancasila yang abadi, tetapi juga korupsi. Bahkan, kalau ada liga korupsi, klasemen sementaranya mungkin dipimpin oleh kasus di Pertamina. Lalu, bagaimana nilai-nilai Pancasila seperti keadilan dan kejujuran dapat benar-benar diimplementasikan dalam upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi?” tanya Firnus di hadapan para peserta.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Romo Budi menegaskan bahwa korupsi adalah masalah moral yang bersumber dari pribadi, bukan agama.
“Korupsi itu sudah ada dari zaman ke zaman. Tapi bukan berarti kita menyerah. Pencegahan harus dimulai dari diri sendiri. Kalau ada yang korupsi, yang salah bukan agamanya. Agama manapun melarang korupsi. Ini soal integritas pribadi,” jawabnya.
Firnus juga menegaskan pentingnya implementasi nilai keadilan dan kejujuran dalam Pancasila sebagai landasan moral dalam pemberantasan korupsi. Ia menyerukan peran aktif Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk menyosialisasikan Deklarasi Jakarta-Vatikan, sebagai bagian dari penguatan semangat kebangsaan dan perluasan ruang dialog lintas iman di kalangan generasi muda.
Diskusi ini mempertegas bahwa menjaga Pancasila bukan hanya soal retorika, tetapi tindakan nyata dalam membela kebenaran, melawan korupsi, dan mempererat persaudaraan di tengah keberagaman. ( Bintang )